PCMI KEPRI
  • Home
  • Tentang Kami
  • Alumni
    • Cerita Alumni
    • Daftar Alumni Program
  • Persyaratan Umum
  • Seleksi 2019
  • Program

SELEKSI 2019 TELAH BERAKHIR!

SELEKSI 2019 TELAH BERAKHIR!
SALAM PEMUDA! 
Hei kamu Pemuda Kepri, siapkan dirimu menjadi Duta Muda yang akan mewakili Kepulauan Riau ditingkat nasional dan internasional! Ikuti seleksi KAPAL PEMUDA NUSANTARA dan PERTUKARAN PEMUDA ANTAR NEGARA provinsi Kepulauan Riau tahun 2016.

DO YOU EVEN DARE TO TAKE A STEP?

Untuk jadwal seleksi Tanjungpinang dan Batam secara detil klik disini

Pastikan kamu telah mengirimkan berkas kamu ke email kami. Selanjutnya ikuti seleksi PPAN & KPN di Batam / Tanjungpinang.
Setelah tahapan seleksi, akan diumumkan peserta yang lolos untuk program Pertukaran Pemuda Antar Negara Dan Kapal Pemuda Nusantara tahun 2016.

Berikut kelengkapan administrasi yang harus dibawa pada saat seleksi:
1. Fotokopi KTP Kepri, 2 lbr
2. Fotokopi sertifikat bahasa inggris
3. Membawa bukti kontribusi sosial (foto)
4. SKCK
5. Form pendaftaran + motivation letter + fotokopi sertifikat mendukung 
6. Pas foto berwarna, berukuran 3x4, 2 lbr
7. Surat izin orang tua
8. Surat keterangan sehat
9. Alat pendukung bakat budaya (contoh: gitar, musik, dsb) 

N.B : 
* Video yang telah dikirimkan, tidak perlu dibawa saat seleksi.
* Semua kelengkapan administrasi dimasukkan ke dalam map, dengan ketentuan:
- Putri : Map Merah
- Putra : Map Biru

Dress code:
1. Menggunakan kemeja Batik rapi
2. Menggunakan bawahan (celana/rok) berbahan kain warna hitam.
   *bagi putri yang menggunakan rok pendek (minimal selutut) harap menggunakan stocking hitam.
   *bagi putra memakai tali pinggang.
3. Menggunakan pantopel hitam.
   *bagi putra menggunakan kaus kaki hitam.
4. Bagi Putri : Rambut di cepol rapi.
    Bagi Putra : Rambut harap dirapikan.


Twitter : @pcmikepri
FB : PCMI Kep. Riau
Instagram : @pcmikepri

Bersiaplah menjadi duta bangsa selanjutnya!



0
Share
Tahun 2015 adalah salah satu tahun keberuntungan bagi saya, siapa sangka saya yang hanya manusia biasa yang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kegiatan antara kampus dan segala cerita rutinitas yang biasa, kini dapat mengikuti program kepemudaan mengelilingi dan singgah di beberapa pulau bagian Indonesia. Membayangkan hal ini saja sebelumnya tidak pernah terpikir oleh saya, namun siapa sangka, hal ini terwujud !! Menjadi kebanggan tersendiri bagi saya menjadi salah satu peserta dalam program Kapal Pemuda Nusantara dimana tahun ini dengan tujuan sail di Sulawesi. Tepatnya di teluk Tomini dimana lokasi ini memiliki keindahan alam yang indah, Sungguh kuasa Allah Yang Maha Kaya. 
Perjalanan ini dimulai dari rute Kegiatan LNRPB/KPN dalam Sail Tomini Tahun 2015 ini menggunakan Kri Teluk Bintuni (520) milik TNI Angkatan Laut. Rute perjalanannya adalah: Jakarta - Kota Baru (Kalimantan Selatan) - Pulau Siau (Sulawesi Utara) - Pulau Tahuna (Sulawesi Utara) - Pulau Melonguane (Sulawesi Utara) – Ternate (Maluku Utara) - Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) -Pulau Muna (Sulawesi Tenggara) – dan kembali ke Jakarta. Kegiatan LNRPB/KPN dalam Sail Tomini Tahun 2015 ini berjumlah 272 orang terdiri dari:
a. Pelajar, Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan, Pondok Pesantren, dan Karang Taruna tingkat Pusat/Provinsi/Kab/Kota
b. Pemuda perwakilan dari Kementerian/Lembaga tingkat Pusat
c. Pemuda dari Negara ASEAN (Myanmar, Malaysia, Vietnam, dan Timor Leste)
Persinggahan pertama kami adalah di Kota Baru, Kalimantan Selatan. Disini kami tiba di Dermaga Pelindo Stagen pada pukul 10.00 WITA.  Dari dermaga dilanjutkan kunjungan ke Gedung Baris Barantai. Audiensi dengan Bupati, Muspida dan Tokoh Masyarakat. Disini kita disambut di gedung auditorium dan melakukan sesi Tanya jawab dengan pejabat setempat, tentang potensi daerah dan kekayaan alamnya.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon  bakau, di daerah pesisir Kota Baru. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh peserta LNRPB/ KPN namun diikuti pula oleh anggota Pramuka siswa siswi setempat.
Kemudian kegiatan dilanjutkan ke Pantai Gedambaan, disini kami melakukan pembersihan pantai serta diadakan pula festival makanan daerah yang dimana disini kami dapat menikmati berbagai makanan yang disediakan secara gratis!!
Setelah dari Kota Baru, KRI 520 pun melaju menuju rute selanjutnya. Dalam perjalanan selama kurang lebih empat hari, akhirnya KRI Teluk Bintuni 520 telah sampai di Pulau Siau – Sulawesi Utara pada tanggal 4 September 2015
Setelah tiba di Pelabuhan Sawang, para peserta dan panitia LNRPB/KPN berjalan kaki menuju gedung audiensi yang telah disediakan. Audiensi diisi oleh Tokoh Masyarakat disini, kita juga disambut dengan tarian khas daerah dan melakukan sesi Tanya jawab dengan pejabat setempat, tentang potensi Pulau Siau dan kekayaan alamnya.



Kunjungan ke Sitaro Expo

Expo ini diadakan untuk memperingati masa 2 tahun jabatan bupati daerah. Disini terdiri dari beberapa stand yang dibangun untuk lebih memeperkenalkan kemampuan daerah, dan tersedia pula jajanan khas manisan Pala dari Pulau Siau.


Selanjutnya rute menuju Pulau Tahuna. Pulau Tahuna dengan Pulau Siau  jaraknya tidaklah jauh, hanya 6 jam perjalanan menggunakan KRI Teluk Bintuni 520, pada pagi hari pukul 04.00 WIT kapal telah tiba di dermaga Tahuna. Disini kapal bersandar selama 2 hari, dari tanggal 5-6 September 2015.
Pada keesokan harinya tanggal 6 September 2015, para peserta dan panitia serta DanSatgas menuju ke salah satu pantai di Pulau Tahuna. Disini pantainya khas dengan bebatuan serta pasir hitam yang berkilatan. Sangat beda sekali dengan pantai trikora, Tanjungpinang yang khas dengan pasir putihnya.
Pada tanggal 7 September 2015, kapal KRI Teluk Bintuni 520 tiba di Melonguane, Sulawesi Utara.
Para peserta menuju lokasi Talaud, disini para peserta melakukan penanaman pohon bakau. Namun, para kontingen Provinsi Kepri tidak dapat ikut serta dikarenakan persiapan untuk tampil pentas budaya pada malam hari dikapal.
 
Persinggahan selanjutnya adalah Ternate. Ternate adalah persinggahan yang ke 5. Disini kapal bersandar selama 3 hari, dari tanggal 9-11 September 2015.
Agenda selama di Ternate:
Kunjungan ke Museum Kesultanan ternate

Ø  Kunjungan ke Benteng Orange
Ø  Kunjungan ke Pusat oleh-oleh Ternate
Ø  Wisata buah Durian khas Ternate
Ø  Wisata Batu Akik
Ø  Wisata Pantai


Tibalah sesi yang dinantikan, “Home Stay”. Tepatnya di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Disini saya home stay dirumah Pak Boalo, beliau adalah ketua adat setempat. Meskipun menyandang sebagai ketua adat, namun kehidupan keluarga sangatlah sederhana. Beliau memiliki 3 orang anak, dimana 2 orang anaknya telah menikah dan memiliki rumah sendiri. Dirumah Pak Boala terdiri dari beliau, istri dan anaknya yang bernama Ana yang masih duduk dibangku SMA kelas 11. Disini saya banyak belajar hal, mulai dari kesederhanaan hingga sulitnya mendapatkan air dikarenakan sudah 6 bulan bumi Parigi tidak diguyur hujan.

Menjelang acara puncak Sail Tomini, para siswa daerah diliburkan dari aktivitas belajar disekolah, dan para anggota Pramuka mengadakan kemah di lapangan sekitar pemukiman masyarakat dan disini saya beserta anggota kelompok saya berkesempatan memberikan motivasi serta games bersama anggota Pramuka.

Pada malam hari diadakan pentas budaya, disini diisi oleh penampilan dari Provinsi DKI Jakarta, Aceh, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah. Disini terlihat sekali bagaimana antusiasnya para warga setempat untuk melihat bagaimana tarian khas daerah yang dibawakan oleh para peserta KPN. Bahkan orangtua angkat saya mengaku senang karena baru kali ini beliau menyaksikan langsung tarian daerah dari budaya luar Sulawesi.

Selanjutnya persinggahan  di Pulau Muna, Sulawei Tenggara, disini adalah persinggahan terakhir. Kunjungan kami langsung diantar ke Danau Napabela. Disini kami disambut oleh masyarakat sekitar dan adanya penampilan tari daerah setempat. Di danau ini pemandangannya sungguh indah, namun sayang sekali karena fasilitas pendukung belum memadai. Dan keadaan apa adanya dikarenakan kurangnya kunjungan pendatang dilokasi ini.

Tepat tanggal 25 September 2015 KRI 520 tiba di Jakarta International Container Terminal 2, Tanjung Priok, dan berakhirnya perjalanan kami selama kurang lebih sebuan ini. Ada perasaan sedih bercampur bahagia, karena ini adalah pertanda berakhirnya kebersamaan kami dengan seluruh pemuda pemudi dari seluruh Indonesia. Sebulan sudah perjalanan dilalui, banyak kenangan dan cerita yang telah kami lalui bersama. Sore itu sebagai saksi bisu perpisahan kami, dengan berurai air mata kami mengucapkan kata perpisahan, dan berharap semoga dilain waktu pertemuan ini akan terjalin kembali.
0
Share
Digusia Nessa, no 3 dari kiri bagian atas bersama delegasi IMYEP mempringati hari Sukan di Langkawi.
-Terkadang, kehidupan mengajak kita untuk berhenti sejenak dan mencari sudut pandang yang lebih luas,-
5 Oktober 2015, pagi itu langit sangat cerah. Pukul 09.00 kami sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Menunggu keberangkatan ke Malaysia,penerbangan kami didelay karena kabut asapa yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Hari ini usai sudah PDT selama 4 hari, tentang kepemimpinan dan media literacy. Bagi yang tertarik menjadi jurnalis, ini program yang tepat. Kami mendapatkan pembekalan dari News Anchor terkenal, penulis buku pendidikan dan direktur Asia timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri.
Program PPIM atau IMYEP (Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program) 2015 merupakan kerjasama Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Kementerian Belia dan Sukan Malaysia. Banyak yang menggangap program ini kurang tantangan karena Negara yang dituju hanya Malaysia. Menjadi duta muda bangsa Program PPIM ini dianggap program kelas kedua dan kurang menarik. Karena pergi Ke Malaysia bukanlah hal yang sulit. Tetapi saya menyadari program ini merupakan kesempatan pemuda Indonesia dan Malaysia bertukar informasi untuk saling berkerjasama meningkat kemampuan pemuda ASEAN dalam pasar global. Posisi KEPRI bukan sebagai daerah terluar tapi gerbang utama Indonesia. Menjalin hubungan baik adalah tugas kita sebagai pemuda, jangan mudah terpancing dengan berita yang tidak benar. Karena itu program ini mengedepankan community development dan Media Literacy. Program PPIM diharapkan bisa membangun pemuda yang proaktif dalam menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia. Kenegara manapun Negara yang kami tuju, tanggung jawab menjadi duta muda bangsa tetap sama.
Berfoto di Perusahaan Sritex
Karena itu saya memilih program Malaysia, melalui program ini saya belajar tentang kepariwisata dan kepemudaan. Saya harapkan dapat saya aplikasikan di daerah saya. Kunjungan pertama di Malaysia adalah courtesy call dengan duta besar RI Herman Prayitno. Kami berdiskusi tentang MEA, tanggapan Malaysia tentang Asap. Kami sempat khawatir dengan tanggapan pihak Malaysia karena bencana Asap menyebabkan beberapa sekolah Malaysia diliburkan. Ternyata mereka menyikapi masalah ini dengan tenang. Mereka tidak terpancing emosi untuk melakukan protes. Dalam menghadapi MEA, Malaysia sudah menyiapkan pemudanya. Pesan dari Bapak Dubes kami harus meningkatkan kemampuan komunikasi dan bekerja lebih dari tanggung jawab maka kita akan maju.
Sebelum keberangkatan ke Malaysia
Pariwisata juga menjadi bahasan, pihak Malaysia membuat paket wisata sederhana untuk mempromosikan budaya melalui program wisata homestay. Disini kami belajar membuat kue tradisional dan melihat home industry di Kampung lonek. Yang menarik ibu angkat kami masih keturunan Minang karena kami tinggal di Negeri Sembilan. Dia sangat menyukai rendang dan ingin sekali belajar membuat rendang. Rendang sempat dihebohkan akan dipatenkan Malaysia. Program ini benar mengubah persepsi saya tentang Malaysia. Homestay kampong lonek berdiri atas ide pensiunan kepala guru. Desa ini sering menerima pemuda dari luar negeri, yang ingin merasakan denyut nadi di kehidupan pedesaan. Bekerjasama dengan pemuda diberi pelatihan untuk membangun ekonomi kreatif untuk mengerakkan perekonomian seperti industri mie, frozen food, lebah dan kue tradisional. Setiap sore penduduk mempunyai kegiatan dan balai pertemuan selalu ada kegiatan perkumpulan. Kampung lonek sangat terkenal karena mereka masih mempertahankan rumah panggung dan pemandangan pedesaan. Karena itu kampong ini sering dijadikan tempat lokasi syuting film. Setiap tempat diberi free hotspot, setiap kegiatan bisa langsung di upload ke medsos sebagai sarana promosi. 

Program Homestay adalah pengembangan ekonomi kreatif karena wisatawan bisa langsung merasakan denyut nadi kehidupan dan memahami kultur masyarakatnya. Di Indonesia kami juga tinggal dirumah orang tua angkat di desa Kauman, Surakarta. Disini kami belajar menari, karawitan, apresiasi sendratari Ramayana dan gamelan. Cukup mengagetkan buddy saya Tuan Ain Husna dari Malaysia ternyata sudah mengenal perlatan gamelan. Dia mempelajarinya di kampus, padahal jurusannya Komputer. Saya sempat merasa malu karena baru belajar gamelan di program ini. Indonesia harus lebih aktif mengenalkan alat music tradisional melalui dunia pendidikan seperti di Universitas.  Seluruh anak bangsa juga bisa mengenal alat music dari berbagai daerah. Surakarta selalu menekankan spirit of Javanese. Karena kebudayaanlah menjadi magnet pariwisata di kota kelahiran presiden Jokowi. 
Berfoto bersama penjabat Kemenpora
Turis berdatangan untuk mempelajari kebudayaan java disini. Filosofi dan sejarah panjang dari kebudayaan yang ada di Indonesia yang membuat bangsa ini berbeda dari Negara lain. Tidak ada yang menyamai kekayaan budaya Indonesia. Dengan pengenalan kebudayan dari kedua bangsa ini kami menyadari, kalau kami harus saling menghargai.
Selanjutnya kami berkunjung ke Kementerian Belia dan Sukan melihat persiapan Kementerian untuk memperingati Hari Sukan di Malaysia. Selain di Kuala Lumpur, delegasi kemudian dibawa mengunjungi langkawi di Negeri Kedah. Yang menarik ketika mempringati hari Sukan di Langakawi. Kami di sambut walikota langkawi layaknya duta besar. Saya berkesempatan mempromosikan kain tradisional dan makanan khas Kepri.Kami diajak menikmati keindahan alam yang dipadu dengan kecanggihan teknologi, cable car, museum 3D, Kilim Geopark, Rumah Mahsuri dan tempat Industri. Semua keidahan alam yang ada di Langkawi semua bisa kita temui di Kabupaten Kepulauan Anambas. Apalagi Pulau Bawah ditetapkan CNN sebagai pulau tropis terindah se Asia mengalahkan Langkawi. 
Saya juga sempat berjumpa Roslee Bin Mohamad Isa Kapten TDLM yang pernah mengunjungi Anambas untuk kegiatan NAVAL exercises. Beliau mengatakan Anambas pulau yang indah dan ingin berkunjung kembali.
Berfoto di Sky Bridge yang tertutup asap
Di fase Indonesia kami baru bertemu dengan teman-teman dari Malaysia, selain mengunjungi landmark kota Jakarta, Tema program tahun ini adalah media literacy karena itu kamipun mendatangi Transmedia dan surakabar di Surakarta. Di Surakarta, kami berdiskusi dengan walikota dan pemuda beprestasi di Solo. Ada salah satu pengusaha muda dari Surkarta yang berhasil mendirikan restaurant. Banyak peserta Malaysia antusias bertanya tentang usahanya.Kami diundang ke Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan belajar membatik.Yang paling menarik ketika mengunjungi perusahaan tekstil terbesar se- Asia Tenggara, Sritex. Perusahaan ini menyuplai seragam tentara ke lebih dari 30 negara di dunia serta menjadi penyuplai bagi merek besar seperti Zara dan H&M. Sritex menjadi partner untuk menciptakan seragam Pasukan NATO. Perusahaan Salah seorang teman dari Malaysia, Ariff sangat penasaran dengan teknologi seragam pasukan Malaysia.
Bagi saya mengikuti program ini merupakan kesempatan kita untuk belajar mellihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Mengenal pemuda-pemuda hebat yang memiliki kepedulian untuk terus menjaga perdamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat. Mereka berjuang didaerahnya masing-masing dengan jalannya masing. Saya bersyukur sekali bisa menjadi bagian dari program IMYEP bertemu dengan pemuda hebat yang memilki kepedulian untuk suatu perubahan. Saya ingat ketika berpisah dengan teman dari Malaysia dan Indonesia. Tidak banyak kata yang bisa diucapkan, saya seakan bisa melihat kalau kami sudah menambahkan vitamin I untuk youth spirit. Sekarang yang kami lakukan terus menambah Vitamin I (Indonesia, Imyepers dan berbagi Inspirasi). Kami bukan sekelompok orang yang paling nasionalis, kami seperti lilin kecil ditengah keramaian secercah cahaya harapan dihati kami untuk menjadi lilin ditengah sorotan neon kota. Sebagai pemuda kami telah ikut, walaupun hanya kecil mendorong kemajuan. Tidak harus menjadi duta yang penting aksi nyata. Saya tulis ini sebagai rasa optimisme. Insya Allah, bangsa kita akan lebih baik. 

Belajar di Studio Trans






0
Share
Newer Posts Older Posts Home

Berita Terbaru

PENDAFTARAN SELEKSI 2019 [TELAH DITUTUP!]

1. Silahkan unduh formulir pendaftaran 2019. [UNDUH FORMULIR DISINI]
2. Mohon mengisi formulir dengan lengkap dan jelas.
3. Bacalah persyaratan dan dokumen pelengkap dengan teliti.
4. Kirim kembali dokumen anda dengan teknis yang kami tentukan ke :
seleksipcmikepri2019@gmail.com
Batas pendaftaran : [Hingga Seleksi Dilaksanakan]

Good luck and see you very soon!

TEKNIS PENGIRIMAN BERKAS

1. Download Form Registration di web
2. Isi Form tersebut, sertakan juga KTP pendaftar. Kemudian berkas di scan
3. Berkas dikirim ke : seleksipcmikepri2019@gmail.com
4. Subject Email : Nama Lengkap Pendaftar - Program yang dipilih - Kota
(Contoh) Subject : Devira Asri Beriliani - KPN - BATAM

OUR STORIES

  • ►  2019 (17)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  March 2019 (8)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December 2018 (6)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (8)
    • ►  March 2018 (15)
    • ►  February 2018 (5)
  • ►  2017 (18)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (5)
    • ►  February 2017 (12)
  • ▼  2016 (14)
    • ▼  April 2016 (3)
      • Jadwal Seleksi PPAN & KPN 2016 - Tanjungpinang & B...
      • Rahma Wati - Tomini, I'm Coming!
      • Digusia Nessa - Vitamin I
    • ►  March 2016 (2)
    • ►  February 2016 (9)
  • ►  2015 (11)
    • ►  May 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (4)
    • ►  January 2015 (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (3)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (9)
  • ►  2013 (5)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  March 2013 (2)
    • ►  January 2013 (1)
  • ►  2012 (18)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (17)
  • ►  2011 (3)
    • ►  April 2011 (1)
    • ►  March 2011 (2)

Peminatan Program

TOPICS

About PCMI KEPRI (57) AIYEP (7) ASVI (5) Briefing (5) Cerita Alumni (42) CHIYEP (8) Hasil (2) Hasil Pengumuman 2014 (1) Hasil Pengumuman 2018 (4) ICYEP (6) IKYEP (13) IMYEP (7) Info-Info (71) Jenis Program (57) Karantina (1) Kirab (17) KPN (41) Live (11) PCMI News (58) persyaratan (17) POST PROGRAM ACTIVITY (3) PPA (1) PPAN (21) Roadshow (35) Sabang (7) Sail (16) Seleksi (33) SIYLEP (10) SSEAYP (14)
Powered by Blogger.

Blog Visitors

FOLLOW US!

@pcmikepri

About

TWEET US!

Tweets by @pcmikepri

Program oleh:

Program oleh:
Kementerian Pemuda dan Olahraga

Bekerjasama dengan:

Bekerjasama dengan:
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau

Didukung oleh:

Didukung oleh:
PCMI Kepulauan Riau
Copyright © 2015 PCMI KEPRI

Created By ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates