PCMI KEPRI
  • Home
  • Tentang Kami
  • Alumni
    • Cerita Alumni
    • Daftar Alumni Program
  • Persyaratan Umum
  • Seleksi 2019
  • Program

Persyaratan UMUM Pendaftaran

Persyaratan UMUM Pendaftaran
Saya Alex, dulunya saya tidak pernah mengikuti kegiatan luar sekolah/kampus. Yang hanya saya tahu adalah: kerjain tugas, ngampus, cari duit untuk bayar biaya kuliah. I'm not interested to join any activity. Mending saya habiskan waktu dengan main game, makan nonton, ataupun liburan. Bisa kerja di bank umum sudah merasa tercukupi dengan semua ini.

Di bulan April 2015, kebetulan saya membaca poster seleksi PPAN dan KPN di website kampus saya. I thought it was an internship or exchange, dengan polosnya saya mendaftarkan diri untuk ikut seleksi.
Pada saat itu saya tidak pernah ikut roadshow ataupun briefing, jadilah saya tidak menyiapkan apa-apa untuk seleksi. Dengan menggunakan dress code seleksi yang sudah ditentukan dan membawa baju pribadi, saya pergi ke Tanjung Pinang (Ibu Kota Propinsi Kepuluan Riau). Padahal hari itu saya lagi UAS, dan saya harus bayar tiket kapal, transportasi dan UJIAN SUSULAN.

Setiba di tempat seleksi, saya sadar bahwa saya tidak sehebat peserta yang lain. Saya ga bisa berpantun, berpuisi, menari, masak ataupun bernyanyi. But it's okay, saya tetap optimis memberikan yang terbaik selama proses seleksi. :)

Setelah seleksi, beberapa minggu kemudian pengumuman peserta yang dinyatakan lolos, baik yang mengikuti PPAN dan KPN, dan terpilihlah saya sebagai salah satu peserta KPN Sail Tomini tahun 2015. Setiap keputusan yang diambil pastilah ada konsekuensi yang harus diterima. Konsekuensi yang saya terima adalah saya resign dari pekerjaan saya demi mengemban amanah demi negara.
Setelah dinyatakan lolos, tahap selanjutnya adalah local training. Dan saya pun berangkat program dengan sangat matang. Terimakasih kakak-kakak alumni.

* TENTANG PROGRAM 
Banyak kegiatan yang telah kami lakukan selama 30 hari di atas kapal. Hanya saya akan menjelaskan secara umum yah!

Selama di program kita harus selalu disiplin dalam segala hal, disiplin dalam waktu, cara berpakaian, lalu sopan santun. Karena kegiatannya sangat padat sehingga harus pandai dalam memanfaatkan waktu. Dari pagi sampai sore kami selalu ada kegiatan, baik materi, sharing session, games dan lain-lain.
Kami tidak hanya di atas kapal, kami juga mengunjungi berbagai kabupaten, di setiap kabupaten yang kami singgahi akan bertemu dengan pejabat daerahnya.

* Why Did I choose KPN?
Saya memilih program KPN karena saya ingin melihat Indonesia. Saya ingin melihat Indonesiaku yang begitu luas. Dan saya ingin menjawab ke orang luar, begini loh negaraku. Kita dari suku yang berbeda, budaya dan agama. Ketika di atas kapal, WE ARE NO LONGER CARE ABOUT THAT. Kita Indonesia, unity in diversity yang selalu dirasakan.
Program KPN telah memberikanku teman baru dari seluruh nusantara, kami sangat akrab meskipun berbeda umur, sifat, agama dan latar belakangnya, but we are always looking for care each other. Meskipun sekarang sudah berpisah, kami selalu keep in touch melalui internet.

Program ini bukan liburan or travelling, tetapi program yang bisa merubah seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. ARE YOU READY TO CHANGE?



0
Share
Saat membaca judul di atas pasti kalian akan bertanya-tanya, “tau apa sih?” nah ini dia yang akan saya ceritakan. Tidak banyaksih, tapi semoga menginspirasi dan menggugah semangat kita ya, pemuda. Oiya, sebelumnya saya perkenalan dulu ya. Itu photo yang di atas adalah perwakilan Kepulauan Riau di KPN sail Tomini 2015. Tengku Rezif Ditras, Rahma Wati, saya sendiri Olivia Febri Marvita, Budi Triyo Suseno, dan Alex.
Nah teman-teman pemuda Kepri, sudah seberapa jauh anda mengenal negara anda, Indonesia? Kejauhan ya, saya ganti pertanyaannya, sudah seberapa jauh anda mengenal daerah anda sendiri, Kepulauan Riau? Sudah berapa banyak tempat yang anda kunjungi di Kepri ini? Bintan, Natuna, Anambas ? Pernah terpikir untuk mengunjungi tempat-tempat itu? Nah, kalau di luar Kepulauan Riau seperti Bali, Raja Ampat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat?
Baiklah, mungkin kebanyakan dari teman-teman akan menjawab tidak pernah ya. Nah kalau ditanya pengen atau nggak ketempa-tempat yang saya sebutin barusan, apalagi denganbiaya yang gratis, saya rasa tidak ada yang tidak mau kan ya. Nah kalau pengen, salah satu caranya dengan mengikuti program ini nih. Kapal Pemuda Nusantara (KPN) salah satu program dari Kemenpora Republik Indonesia.
Kapal Pemuda Nusantara udah pada tau kan ya ? Sudah pada baca cerita alumni KPN Kepri sebelumnya kan, dan sudah pada nyari di google kan? (Kebanyakan nanya ya, sorry sorry)saya nggak cerita lagi ya bagaimana KPN itu sebenarnya, saya hanya akan membahas hal-hal yang membekas di kenangan saya. Jadi ya begitu, disini kita akan di ajak berpetualang di lautan Indonesia menggunakan Kapal milik TNI AL yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) yang pada tahun saya tujuannya ke sulawesi tengah, tepatnya di Teluk Tomini yaitu untuk meriahkan acara SAIL TOMINI. 4 huruf untuk menggambarkan perjalanan dengan KRI, S E R U.
Belum apa-apa saya udah ngasih yang enak nya aja ya. Ya tapi memang semuanya enak. Nggak ada yang negatif di program ini, semuanya senang-senang dan menyenangkan. Coba diskusi dengan saya, akan saya ceritakan semuanya tentang kesenangannya. Terlalu banyak, dan akan membosankan kalau hanya saya bahas disini. Ini saya tampilkan sedikit foto-foto saat program. Photos show everything.

Di Kapal banyak banget pengetahuan baru yang akan di dapat. Nah pas tahun saya salah satunya tentang BATIK.

Nanti akan ada singah ke daerah-daerah di Indonesia. Ini saat kami di Siau, salah satu pulau kecil di Sumatera Utara

Sebelum singgah ke daerah tertent, kita akan persiapan untuk "peran parade". Apa itu? AYO IKUT, ^^

Ini hanya salah satu pemandangan dari banyak sudut di kapal dan banyak waktu yang akan kamu lalui jika ikut program

Nah, udah lihat enaknya ikut KPN? JTapi hai tetapi pemuda, ingaaaaat! Kamu itu ikut program ini bukan cuma untuk jalan-jalan aja loh, tujuan utama nya tetep membawa nama baik Kepulauan Riau di ranah Indonesia, agar pemuda dari Provinsi lain bisa mengenal seperti apa Kepulaun Riau itu. Kita adalah perwakilan Kepulauan Riau, representatif seperti apa Kepulauan Riau itu. Nah bagian ini yang juga buat saya semakin menyenangi program ini, bayangin aja akan banyak teman-teman pemuda dari provinsi lain yang ingin tau banyak tentang Kepulauan Riau, misalnya seperti budaya, pariwisata, lingkungan, kuliner dan kamu akan dengan bangga nya mengenalkan Kepulauan Riau. Senang kan? Bayangkan jika mereka tertarik dan ingin mengunjungi kita disini, pasti senang sekali rasanya. Kamu bisa jadi duta pariwisata sekalian loh. ^^
Apalagi ya yang mau diceritakan, program KPN ini terlalu banyak hal menyenangkannya. Ya coba aja dibayangin aja sebulan di Kapal (nggak sebulan juga sih, kan ada bebapa hari di darat pas singgah) dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, bisa bertukar pikiran, pengalaman, sharing moments together from sunrise till sunsetdan seterusnya berulang kali selama sebulan. Belum lagi merasakan panas laut yang membuat kulitmu eksotis, dinginnya malam hari ditengah laut, melihat berjuta-juta bintang dilangit malam dari tengah laut, merasakan gelombang lautan Indonesia selama hampir sebulan, melihat hamparan biru lautan Indonesia yang berkilau (ini benar-benar berkilau, beda deh pokoknya), semuanya akan kamu rasakan sendiri saat join dengan program ini. Apalagi saat mengunjungi daerah-daerah di Indonesia yang luar biasa yang sebelumnya kamu belum pernah kunjungi, saya yakin rasa cintamu terhadap Indonesia akan meningkat 100% saat balik dari program ini. Kamu akan sangat bersyukur telah terlahir di tanah yang kaya ini. Salah satu pembicara di KPN Prof Basit bahkan sampai berkata, “seharusnya tidak boleh ada warga negara Indonesia yang jatuh miskin di negeri yang begitu kaya ini” Yakinlah J Saya tidak berlebihan loh, ini semua adalah yang pernah saya rasakan dan alumni-alumni sebelumnya juga pasti merasakan. Kalau kamu mau membuktikan cerita saya ini, silahkan buktikan sendiri. Ikuti programnya, rasakan keajaibannya. Kamu tidak akan tau, hingga kamu mencobanya J


2
Share


Catatan perjalanan, Hyderabad, Agra, New Delhi

Videographer
Primaa Sue
ASVI 2015
Being one of the delegation of Indonesia to India, was my biggest achievement in 2015. I was so grateful, honored and proud of what I had gone through. Banyak hal yang sudah saya lewati sebelum akhirnya saya berangkat ke India. Seperti delegasi lain, seleksi yang diikuti setiap peserta PPAN & KPN disetiap provinsi adalah hal wajib. Mau tahu keseruannya? Klik here. A bit stressed up but very exciting stuff!

Pre-Departure Training di Jakarta, aku yang di belakang (kanan)

*** To Be Continued ***
Keberangkatan
Pas di Bandara Soekarno Hatta

Pesawatnya eksklusif, tapi makanannya tidak







0
Share
Menjadi bagian dari peserta AIYEP 2015/2016 merupakan suatu momentum luar biasa dalam hidup saya. Mempelajari budaya dan pola hidup orang Australia selama kurang lebih 2 bulan membuka cakrawala dan sangat mempengaruhi cara berpikir saya. Selama 1 bulan saya tinggal di Canberra dan tinggal bersama Keluarga angkat. Banyak pengalaman menarik yang membuat saya jatuh cinta akan gaya hidup orang Australia.
            Perbedaan yang cukup signifikan seperti temperatur udara yang sangat dingin, Sore yang lebih panjang karena matahari terbenam di Australia sekitar pukul 8 malam. Kondisi alam yang berbeda membuat atmosfir terasa lebih berbeda di Australia terdapat banyak lahan hijau karena tata kota yang baik dan jumlah populasi yang tidak banyak karena total populasi di Australia hanya mencapai 25 juta. Jika dibandingkan dengan Indonesia maka 10 banding 1.
            Mindset dan kesadaran diri yang tinggi terhadap lingkungan membuat Australia sangat bersih. Masyarakat disana sangat peduli akan lingkungan dan bertanggung jawab untuk menjaga seluruh akses dan infrastuktur publik. Jika anda berbelanja di Canberra ibu kota Australia maka siapkanlah kantong belanjaan sendiri karena mereka tidak akan memberikan kantong plastik mereka malah menjual kantong plastic permanent yang terbuat dari kain jadi bisa dipakai setiap kali anda berbelanja dan tujuanutamanya adalah mengurangi penggunaan sapah plastik.
Hal lainya yang membuat saya semakin kagum akan Australia adalah toleransi yang tingginya para pengguna kendaraan terhadap para pejalan kaki pernah suatu ketika saya sedang jalan-jalan bersama Ibu angkat lalu ada seorang wanita akan menyebrang, ibu saya langsung memberhentikan mobilnya lalu membiarkan wanita itu menyebrang.
Pernah suatu hari saya diajak mincing bersama keluarga angkat di Ulladulla New South Wales, sore itu sekitar pukul 6 sore kami pergi ke pantai Mollymook dan kami menggunakan fasilitas publik seperti tempat duduk memancing yang disediakan. Ketika itu saya tidak di izinkan memancing karena belum ada surat izin memancing jadi saya hanya duduk membantu ayah dan ibu memasang umpan. Tak lama berselang pancingan di sambar oleh ikan lalu pancingan pun di tarik, hal yang pertama kali dilakukan oleh ayah saya adalah mengukur ikan menggunakan penggaris apakah ikan ini sudah layak dikonsumsi atau belum karena ada peraturan dari pemerintah Australia ada standart ukuran untuk ikan agar dapat di konsumsi.
Melihat hal ini menyadarkan hati saya dan merubah cara berpikir saya bahwasanya untuk menjaga ekosistem alam tidak perlu adanya pengawasan yang ketat dari pemerintah tapi yang paling terpenting adalah menumbuhkan kesadaran diri sendiri terhadap segala sesuatu. Coba bayangkan saja ketika di Indonesia walaupun tidak ada surat izin mengemudi masih banyak orang yang tetap mengemudi dan jika kita kaitkan dengan ukuran ikan tadi mungkin jika hal itu diterapkan di Indonesia saya akan sangat pesimis orang akan mematuhinya.

             
0
Share
New year have come. New Opportunities ahead. Is it you who will amaze us?
Kesempatan baru datang lagi pada kita tahun ini!

APAKAH KAMU YANG AKAN TAMPIL MEMUKAU?




Mau tau lebih banyak tentang PPAN? KPN?
atau mau tanya langsung dengan alumni?
Tunggu kedatangan kami di kampus kamu!

 Save the date guys. :)

Untuk jadwal roadshow Tanjungpinang dan Batam 2016 klik disini 


1
Share
Annyeonghaseo Yeorobun (Hi Everyone!!) Menjadi Delegasi Pertukaran Pemuda antar Negara merupakan kebanggan tersendiri bagi saya pribadi. Mewakili salah satu provinsi di Indonesia yaitu Kepulauan Riau, dimana tahun 2015 hanya 19 provinsi mendapatkan privilege untuk mewakili Indonesia di kancah international ini. Saya mendapatkan tanggung jawab sebagai Assistant Youth Leader yang artinya saya bekerjasama dengan Youth Leader (Eri Cahyono) dan teman-teman Indonesia-Korea Youth Excahnge Program 2015 untuk menjadikan team kami selalu disiplin, kompak dan tentunya menjaga rasa kekeluargaan untuk membanggakan nama Indonesia.

O3 November 2015, Delegasi Sampai ke Korea Selatan dengan cuaca yang sangat dingin, saat keluar dari Bandara kami di Sambut oleh Interpreter dan Fasilitator yang cantik yaitu Ms. Park Haneul dan Ms. Kim Sora dari MOGEF

(Ministry Of Gender Equality and Family). Semua mata tertuju pada kami, hal yang belum pernah saya dan teman-teman alami, menggunakan attire rapi dan berjalan rapi menuju bus yang disiapkan oleh panitia MOGEF. Terlihat tim dari MOGEF benarbenar mempersiapkan semua dengan matang, kami tinggal di Hotel ternama Shilla Stay di pusat kota Seoul dimana dikelilingi oleh shopping centre, museum, perpustakaan dan jajanan-jajanan jalan saat malam hari. Setiap kunjungan memberikan kesan yang berbeda-beda, dan yang pasti setiap hari kami disuguhkan makanan khas dari korea looh.. kimchi, jajangmyon, seafood, ramyon, kue beras, bibimbap, teoppoki, selain itu mereka memperhatikan makanan yang halal untuk delegasi. Hebatnya mereka selalu menyelipkan sisi budaya mereka baik cara makan, tata krama dan sopan santunnya. Nah itu masalah makan, fasilitas sudah tentu tak diragukan lagi. Contohnya infrastruktur yang memadai membuat perjalanan kami bebas hambatan, selain di bantu dengan kedisiplinan saya dan teman-teman, budaya “pali-pali” atau artinya cepat-cepat merupakan kebiasaan dari orang-orang korea yang membuat mereka tidak pernah terlambat atau jarang sekali datang terlambat.

Delegasi berkesempatan menampilkan budaya Indonesia di Universitas Guangju dan Seoul Youth Centre. 19 delegasi menampilkan ciri khas setiap daerah seperti tari-tarian Zapin muda-mudi, Likok pulo dan Kembang Jatoh, menyanyikan lagu daerah, memainkan angklung dan mengajak orang-orang korea menari bersama-sama. Penampilan budaya ini sangat berkesan, karena delegasi Indonesia bagaikan artis (Park Shin Hye dan Lee Min Ho aja aja kalah! hehe), setelah Cultural performance selesai delegasi diajak berfoto, bahkan mahasiswa/I Bertukar Souvenir dan Plakat korea sampai ngantri buat foto sama kita loooh, hehe.Tak lupa setiap kunjungan kami akan bertukar souvenir /plakat. FYI, tahun ini IKYEP 2016 berfokus pada Industri Kreatif, so kita delegasi mencari informasi mengenai industri kreatif di Korea yang terkenal banget yaitu “Hallyu”~ dan kita berkesempatan latihan dance bareng koreografer bernama Hyun Joo Kang yang terkenal di Eropa dan Asia. She is so cool!!

Hari-hari berkesan lainnya di Korea adalah saya dan Roomate “Natasya Lasut” perwakilan dari DKI Jakarta menjalani Homestay di kota Incheon. Kami seperti berada di rumah sendiri, Chaehyun dan Dahyun anak dari Mr dan Mrs Lee benar-benar seperti adik kami. Kami menyantap makan malam bersama, belanja bersama dan bermain bersama. Hingga pada hari kami harus kembali ke Seoul, si bungsu chaehyun menangis tak ingin berpisah dari saya dan tasya. Waaah~ rasanya tak ingin pulang . Tapi kami masih memiliki tanggung jawab lainnya.

Program pertukaran ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi saya, tentunya menjadikan saya pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, bertanggung jawab dan mendapatkan nilai-nilai positif lainnya. Being able to meet great people and friends in this program is a tremendous experience for me, once in lifetime.
0
Share

Di suatu pagi buta, dimana jalanan masih terasa sepi, udara belum sesak seperti siang hari, dan tidak banyak suara klakson, matahari belum menampakkan dirinya, berbarislah 100 pemuda di bandara Soekarno-Hatta.Awal pengalaman luar biasakumenuju negeri tirai bambu bersama 99 pemuda luar biasa.


Tergabung menjadi salah satu dari 100 pemuda terpilih dari pelosok nusantara yang dipertemukan dalam naungan Kementerian Olahraga dan Kepemudaan yang bekerja sama dengan All-China Youth Federation untuk mengikuti program Indonesia - China Youth Exchange Program (ICHYEP)


2 September 2015, secara resmi saya berkesempatan untuk menjadi salah satu delegasi yang mewakili Indonesia dan khususnya  Kepri untuk ICHYEP. Program ini menfasilitasi kunjungan ke beberapa provinsi di Tiongkok untuk mempelajari berbagai budaya, sejarah, dan terutama entrepreneurship.

Kapan lagi bisa berkesempatan untuk bertemu 99 pemuda dari seluruh penjuru nusantara dengan berbagai latar belakang (baca: yang luar biasa), Berbagi cerita, pengalaman, senyum, dan sedih bersama dalam 10 hari yang tak terlupakan dari Great Wall hingga Masjid Hui nan megah?


Sayangnya ketika berkunjung ke Great Wall, cuaca sedang hujan. Tapi apa daya, saking takjubnya dengan kemegahan arsitekturnya, kami tetap masuk dan melihat betapa luar biasanya Great Wall. Membayangkan bahwa tembok inilah yang dulu digunakan untuk bertahan dari perang. Betapa banyaknya kejadian yang telah terjadi disini dari masa pembangunannya yang memakan korban jiwa yang tidak sedikit hingga masih berdirinya Great Walldetik ini. Wow!
Di program ini juga kami saling belajar budaya dari berbagai daerah melalui lagu dan tarian daerah. Bisa dibayangkan, budaya Indonesia di campur ala gado-gado oleh 100 pemuda. Teringat pengalaman menarik ketika berada di Forbidden city. Setelah berputar-putar di Forbidden city yang luas banget, kami akhirnya sampai di pintu keluar. Tapi, ternyata hanya sedikit dari kami yang duluan sampai dan karena masih sepi maka muncullah ide iseng untuk menari di pintu keluar Forbidden City. Mulailah kami menari Zapin Muda Mudi di pintu keluar Forbidden City sambil dilihatin banyak pengunjung di sana. Bahkan ada yang merekam kami dan minta berfoto. Bukan hanya menari Zapin Muda Mudi, tarian kecak dan saman pun kami tampilkan secara dadakan di sana.

Di sini kami juga mengunjungi beberapa institusi seperti Universitas. Ada hal menarik yang masih kurang di Indonesia adalah banyaknya museum di Tiongkok termasuk museum yang berada di kampus. Bahkan ada museum yang terletak di sebelah perpustakaan kampus tersebut hingga ada museum yang memiliki bangunannya sendiri di kampus tersebut. Bisa kita ketahui betapa negara Tiongkok menghargai sejarahnya. Selain itu, juga ditemui adanya bangunan yang memang sediakan khusus oleh kampus di Tiongkok bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis. Mereka dapat mengajukan proposal bisnis dan mereka bisa mendapatkan salah satu ruangan yang ada dibangunan tersebut untuk di jadikan kantor mereka. Ya, semacam inkubator bisnis di kampus. Dan bisnis yang dijalani pun bervariasi mulai dari produk pajangan kreatif yang dibuat dari pasir hingga studio film.
Kami juga mengunjungi berbagai berbagai lokasi industri kreatif. Mereka mengembangkan banyak sekali produk orisinil yang unik untuk berbagai keperluan.Selain itu, jalanan perkantoran tersebut juga dirancang seperti jalanan ditempat hiburan. Banyak patung dari kartun animasi dan ikon dari perusahaan disana.
Terus bagaimana dengan jalanan dan transportasi di sana?!
Sejauh yang kulihat sih, jalanannya bersih dan cukup ramah terhadap pejalan kaki. Selain itu, jalanannya cukup luas baik untuk pengendara maupun pejalan kaki. Selain itu, pepohonan di tepi jalan juga sangat rapi sehingga tidak bosan dan sumpek untuk melihat jalanan yang ada disana. Ditambah lagi banyak bangunan pencakar langit yang rapi disana.
Rasanya sangat berbeda sekali apa yang dikatakan oleh orang banyak tentang Tiongkok yang kumuh, sesak, dan kacau. Harus diakui bahwa perkembangan Tiongkok cukup signifikan dari berbagai bidang baik dibidang tata kota, ekonomi, dan produksi produk kreatif.
Setelah berkeliling dari Beijing hingga Quan zhou selama 10 hari, akhirnya kami harus kembali ke Indonesia untuk menunaikan tanggung jawab pasca program sebagaiYouth Ambassador. 

“You can travel the world as tourist. But, being A Youth ambassador is a different experience”.
Inilah sedikit perjalananku dinegeri tirai bambu yang saat ini berkembang dengan sangat pesat. Sayangnya terlalu banyak pengalaman tak terlupakan dari program ini. Dari pada hanya duduk termenung sambil membaca cerita ini, lebih baik siapkan dirimu segara untuk seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara dan Kapal Pemuda Nusantara 2016!

Create Your Own Story!
0
Share
Instant. What you are watching here in this video is not an instant. Why? BECAUSE NOTHING WORTH HAVING COMES INSTANTLY.

JOURNEY


YEP! This is a life changing journey for us. This is a kind of journey when you take a very first step, you know there ain't going back. Pain, sacrifices, sweats, all those fights. Smiles, all the laugh we shared, moments, love. We are not heroes, but we are the fighters.
Some of you may be curious about who we are. Family! That's us. We need each other like we need a glasses to read. We have been through so many ups and downs together.


NOW IT'S YOUR TURN!

Join us! Be a part of an endless fascinating journey of life!



VIDEOGRAPHER : 
JANNATUL FIRDAUS HASKA 
AIYEP 2015

1
Share
Halooo…. We are Tominers!!!
Berbagi pengalaman mungkin bukan kata terbaik untuk memulai apa yang sekarang sedang teman-teman baca. Tapi, kami akan mencoba untuk berbagi cerita tentang apa saja yang kami alami selama berada dalam program Kapal Pemuda Nusantara 2015.
Program KPN kali ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini tidak hanya satu KRI yang berlayar namun ada empat KRI dengan misi dan rute yang berbeda: KRI 990 (PMI), KRI 593 (Pelantara/Pramuka), KRI 591 (Ekspedisi Nusantara Jaya), dan KRI 520 (KPN/LNRPB). Namun begitu, keempat KRI bertemu diacara puncak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Yang juga sangat berbeda dengan tahun sebelumnya adalah daerah singgah yang merupakan daerah terluar dan terpencil, satu-satunya kota besar yang kami kunjungi adalah Ternate, Maluku Utara. Pelayaran bermula dari Jakarta – Kota Baru – Siau – Melonguane – Ternate – Parigi Moutong – Muna dan kembali ke Jakarta. Setiap daerah yang kami singgahi merupakan tempat yang indah, dan tempat-tempat yang indah itu adalah bagian dari Indonesia. Betapa mengagumkan keindahan yang dimiliki Indonesia. Sambutan yang hangat selalu mengiringi kedatangan kami. Kota Baru, daerah singgah pertama yang menurut kami sangat meriah dengan sambutannya. Setelah melakukan audiensi bersama pemda setempat dan melakukan kegiatan tanam bakau, kami disambut dengan bermacam-macam makan khas daerah dan cinderamata di Pantai Gedambaan. Rasanya seperti menikmati makanan di bazaar ramadhan, bedanya di Kota Baru kami menikmatinya secara GRATIS, sepuasnya!!!
Malam hari, 3 September 2015, kapal lego jangkar di Pulau Siau. Seluruh peserta takjub dengan pemandangan malam hari itu, terlihat Gunung Karangeta sedang mengeluarkan lava panas kemerahan yang indah sekali pada saat itu. Menurut cerita warga setempat, gunung tersebut memang selalu mengeluarkan lava panas setiap hari dalam sepanjang tahun.
Pagi hari, 4 September 2015, KRI Teluk Bintuni 520 bersandar di Tahuna. Keadaan laut yang asri dan jernih membuat seluruh peserta terpukau. Dapat terlihat dasar lautan yang biru sejernih safir. Seluruh peserta melakukan pawai bersama dengan rombongan masyarakat yang melakukan penyambutan dan menuju ke tempat audiensi, kurang lebih berjalan sejauh 3 km. Sesampainya di tempat audiensi kami bergerak kembali menuju Aula Gedung Bupati untuk menerima pemaparan materi tentang Tahuna.

Selanjutnya kami melakukan bersih pantai dan mengecat tembok trotoar di sepanjang pantai. Esok harinya, seluruh peserta melakukan pesiar kota dengan berekreasi ke pantai. Dan sore harinya, kapal melanjutkan pelayaran menuju Melonguane.
Tiba di Melonguane pada pagi hari, 6 September 2015. Rombongan KRI Teluk Bintuni 520 disambut dengan hangat oleh masyarakat Talaud. Talaud adalah pulau terdepan Indonesia yang berhadapan langsung den
gan Pulau Mindanao, Filipina. Di Talaud, seluruh peserta melakukan aksi tanam bakau bersama dengan Pemerintah Daerah setempat. 
Setelah itu, seluruh peserta kembali ke kapal dan mempersiapkan pagelaran seni budaya nusantara untuk menyambut Pemerintah Daerah melakukan kunjungan ke KRI Teluk Bintuni 520 dan ikuti dengan Open Ship untuk masyarakat Talaud. Malam itu, pagelaran seni budaya nusantara menampilkan bakat-bakat dari Talaud bersama-sama dengan peserta dari beberapa provinsi, Kepulauan Riau termasuk dalam salah satunya. Talaud adalah destinasi favorit kami!
Walau begitu, Ternate adalah destinasi yang paling dinantikan. Karena, Ternate merupakan satu-satunya kota besar yang ada dalam rute pelayaran Sail Tomini. Ketika itu dini hari, kapal telah sandar di Pelabuhan Ternate. Tidak lagi di hangar heli, untuk pertama kalinya dipagi hari, seluruh peserta melakukan lari pagi turun ke kota. Menghirup udara segar di daratan bercampur harum musim durian.
Rombongan KRI Teluk Bintuni 520 disambut di Kedaton oleh Sultan Ternate. Disana, seluruh peserta berkesempatan untuk mengetahui bagaimana sejarah ketika Kesultanan Ternate berjuang dikala penjajah Potugis mulai memasuki wilayah Timur Indonesia.
Setelah itu, peserta diberikan kesempatan untuk pesiar terpimpin. Beberapa memilih untuk pergi ke pusat oleh-oleh, pasar tradisional, pasar batu akik, dan juga ke beberapa pusat wisata. Namun, beberapa peserta juga memilih untuk pergi membeli persediaan logistik. Pssst, kami turun dari KRI dengan tas kosong dan kembali dengan tas penuh dan banyak tentengan! Terbayang sebanyak apa yang kami belanjakan di Ternate? Kami bisa saja membuka kantin baru di KRI 520!
Selama 2 hari kapal singgah di Ternate. Hingga akhirnya, kami melambaikan bendera merah putih sebagai peran parade sebelum kami benar-benar bertolak menuju Parigi Moutong. Ternate, kota seribu masjid. Megahnya kota ini karena kubah-kubah masjid yang begitu agung tidak akan mudah untuk dilupakan.
Dini hari 16 September 2015, KRI Teluk Bintuni memasuki perairan Teluk Tomini. Pagi hari tiba dan kapal tidak dapat bersandar karena kondisi air laut yang sedang surut, sehingga seluruh peserta menuju darat dengan menggunakan sekoci. Parigi Moutong, destinasi dimana acara puncak Sail Tomini akan dilaksanakan. Waktunya “berlibur ke rumah nenek”!
Selama home stay, beberapa kegiatan lain yang kami lakukan adalah melakukan kelas inspirasi, mengikuti paparan materi bela negara bersama-sama dengan pelajar SMA N 1 Pangi, mengikuti gladi gabungan dalam rangka acara puncak Sail Tomini dan juga malam pagelaran seni budaya di masing-masing desa tempat peserta tinggal. Satu yang tidak akan kami lupakan, yaitu malam terakhir saat pesta kembang api dan pelepasan lampion sebagai tanda perpisahan seluruh peserta dengan orang tua asuhnya.
19 September 2015, acara puncak yang ditunggu akhirnya tiba. Pagi itu beberapa dari peserta KPN/LNRPB dari masing-masing provinsi telah siap menjadi pagar ayu untuk menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Acara puncak dibuka dengan Tarian Tomene Tomini yang ditampilkan oleh 750 pelajar SD-SMP-SMA/K. Dilanjutkan dengan Aksi Terjun Payung dan Parade Pesawat Tempur Sukoi oleh TNI AU, Parade Gabungan Kapal Perang Indonesia – Australia – Malaysia – dan Singapore. Ditutup dengan indah oleh paduan suara gabungan Darma Wanita Persatuan dan Ikatan Pemuda Gereja Parigi Moutong. Sore hari, kami kembali ke kapal menggunakan sekoci. Melakukan apel kelengkapan peserta hingga akhirnya KRI Teluk Bintuni 520 berlayar menuju destinasi terakhirnya, Pulau Muna.
Pagi hari, 21 September 2015, keluarga besar KPN/LNRPB melakukan audiensi diatas kapal kebanggaan KRI Teluk Bintuni 520 bersama Pemerintah Daerah Muna. Dalam sambutan yang disampaikan, Bupati Muna memaparkan tentang proses pemekaran Pulau Muna dan juga menyampaikan tentang sejarah layangan daun pertama di Asia Tenggara. Kemudian, seluruh peserta berkesempatan untuk pesiar terpimpin bersama dengan masing-masing kelompok dan pendampingnya. Sementara Dansatgas dan Panitia turun ke kota untuk mencari hewan qurban, karena keluarga besar KPN/LNRPB akan merayakan Idul Adha di atas kapal dalam perjalanan kembali ke Jakarta.
Kapal dijadwalkan bertolak pada pukul 18.00 WITA, namun keberangkatan tertunda karena Open Ship pada hari itu berlangsung hingga malam pukul 21.00 WITA. Antusiasme masyarakat Muna sangat luar biasa, kebahagian sederhana muncul karena berkesempatan menginjakkan kaki di atas kapal kebanggaan KRI Teluk Bintuni 520. Hal ini mengingatkan kami bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan luar biasa untuk mengarungi laut Indonesia dengan bangga diatas KRI Teluk Bintuni 520.
Dengan sisa waktu 4 hari, seluruh peserta yang telah terbagi atas 8 kelompok besar proyek proposal; eco-tourism, kewirausahaan, bela negara, leadership, seni budaya, volunteer and education, IT and media support, dan budidaya – melakukan penyelesaian akhir untuk mempresentasikan hasil diskusi proyek sesuai dengan bidang masing-masing.
23 September 2015, seluruh peserta diberikan tugas untuk membuat booth provinsi masing-masing yang berisikan informasi khusus menyangkut provinsi yang diwakilinya dalam rangka kegiatan “Keliling Indonesia”. Dengan mengenakan pakaian adat provinsi, perwakilan tiap provinsi dan negara-negara ASEAN memberikan yang terbaik dari daerah yang diwakilinya.
Dalam pelayaran kembali ke Jakarta, tepat pada tanggal 24 September, seluruh keluarga besar KPN/LNRPB merayakan Hari Raya Idul Adha di Laut Jawa. Ada rasa bahagia dan sedih dalam hati, karena bisa berkesempatan melewati momen bersama keluarga baru namun juga harus berjauhan dengan keluarga yang sesungguhnya. Dibalik itu semua, hal ini adalah pengalaman yang luar biasa.
Tepat pada 25 September 2015, kapal bersandar kembali di Jakarta International Container Terminal 2, Tanjung Priok. Sore itu kami dilepas dengan upacara pelepasan peserta oleh Deputi Bidang Pemuda dan Olahraga. Itu menjadi kali terakhir seluruh peserta KPN/LNRPB menginjakkan kaki di hangar heli KRI Teluk Bintuni 520.

Sail Tomini….. Kanakutora Ihuuuuyyyy!
0
Share
Newer Posts Older Posts Home

Berita Terbaru

PENDAFTARAN SELEKSI 2019 [TELAH DITUTUP!]

1. Silahkan unduh formulir pendaftaran 2019. [UNDUH FORMULIR DISINI]
2. Mohon mengisi formulir dengan lengkap dan jelas.
3. Bacalah persyaratan dan dokumen pelengkap dengan teliti.
4. Kirim kembali dokumen anda dengan teknis yang kami tentukan ke :
seleksipcmikepri2019@gmail.com
Batas pendaftaran : [Hingga Seleksi Dilaksanakan]

Good luck and see you very soon!

TEKNIS PENGIRIMAN BERKAS

1. Download Form Registration di web
2. Isi Form tersebut, sertakan juga KTP pendaftar. Kemudian berkas di scan
3. Berkas dikirim ke : seleksipcmikepri2019@gmail.com
4. Subject Email : Nama Lengkap Pendaftar - Program yang dipilih - Kota
(Contoh) Subject : Devira Asri Beriliani - KPN - BATAM

OUR STORIES

  • ►  2020 (15)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  April 2020 (6)
    • ►  February 2020 (3)
    • ►  January 2020 (5)
  • ►  2019 (18)
    • ►  December 2019 (1)
    • ►  April 2019 (1)
    • ►  March 2019 (8)
    • ►  February 2019 (6)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December 2018 (6)
    • ►  August 2018 (1)
    • ►  May 2018 (1)
    • ►  April 2018 (8)
    • ►  March 2018 (15)
    • ►  February 2018 (5)
  • ►  2017 (18)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  April 2017 (5)
    • ►  February 2017 (12)
  • ▼  2016 (14)
    • ►  April 2016 (3)
    • ►  March 2016 (2)
    • ▼  February 2016 (9)
      • Alex - Sail Tomini!!!
      • Olivia Febri Marvita - Kamu Tidak Akan Tahu, Hingg...
      • Prima Sue - Namaste, India!
      • Jannatul Firdaus Haska - Belajar Mindset Orang Aus...
      • Roadshow Tanjungpinang & Batam 2016
      • Erna Permata Sari - A Tremendous Experience in Sou...
      • David - A Piece of My Life Adventure.
      • VLOG of KPN's Departure 2015
      • Budi T.S - 3 Meter Di Atas Laut Indonesia
  • ►  2015 (11)
    • ►  May 2015 (2)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  March 2015 (2)
    • ►  February 2015 (4)
    • ►  January 2015 (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  April 2014 (5)
    • ►  March 2014 (3)
    • ►  February 2014 (3)
    • ►  January 2014 (9)
  • ►  2013 (5)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  March 2013 (2)
    • ►  January 2013 (1)
  • ►  2012 (18)
    • ►  April 2012 (1)
    • ►  March 2012 (17)
  • ►  2011 (3)
    • ►  April 2011 (1)
    • ►  March 2011 (2)

Peminatan Program

TOPICS

About PCMI KEPRI (71) AIYEP (7) ASVI (5) Briefing (5) Cerita Alumni (50) CHIYEP (8) Hasil (2) Hasil Pengumuman 2014 (1) Hasil Pengumuman 2018 (4) ICYEP (6) IKYEP (13) IMYEP (12) Info-Info (85) Jenis Program (68) Karantina (1) Kirab (23) KPN (54) Live (11) PCMI News (70) persyaratan (17) POST PROGRAM ACTIVITY (11) PPA (2) PPAN (34) Roadshow (39) Sabang (8) Sail (20) Seleksi (35) SIYLEP (15) SSEAYP (19)
Powered by Blogger.

Blog Visitors

FOLLOW US!

@pcmikepri

About

TWEET US!

Tweets by @pcmikepri

Program oleh:

Program oleh:
Kementerian Pemuda dan Olahraga

Bekerjasama dengan:

Bekerjasama dengan:
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau

Didukung oleh:

Didukung oleh:
PCMI Kepulauan Riau
Copyright © 2015 PCMI KEPRI

Created By ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates